Alkitab Versi Borneo |
19Ingatlah kesengsaraanku dan pengembaraanku, pahit getir dan racun itu. 20Aku terus mengingatinya dan jiwaku tertekan dalam diriku. 21Tetapi inilah yang kuperhatikan, lantas kuperoleh harapan: 22Kerana kasih setia Tuhan tidak pernah lenyap,
belas kasihan-Nya tidak akan pudar. 23Semuanya baru setiap pagi. Besarnya kesetiaan-Mu! 24"Tuhan ialah Pusakaku," kata jiwaku, "sebab itu aku berharap kepada-Nya." 25Tuhan itu baik bagi orang yang menanti-nantikan Dia, bagi jiwa yang mencari hadirat-Nya. 26Baik jika seseorang menanti dengan tenang akan penyelamatan daripada Tuhan.